Langsung ke konten utama

Pemerintah Gak Bakalan Menuruti Permintaan ICMI

Hai Sahabat Wartacrew.
Jumpa lagi dengam saya dengam membawakan informasi yang sangat penting yaitu tentang Google dan Youtube. Menurut saya pemerintah tidak bakalan menuruti Permintaan ICMI.

Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) mendesak pemerintah untuk memblokir Google dan YouTube dengan alasan pornografi. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) pun menjawab tidak mungkin memenuhi permintaan pemblokiran tersebut.

Kepala Pusat Informasi dan Humas Kementerian Kominfo Ismail Cawidu menegaskan bahwa Indonesia merupakan negara demokrasi yang menjamin kebebasan mendapatkan informasi. Karena itu pemblokiran situs, seperti diminta ICMI, tidak dapat dilakukan.

“Sebagai negara demokrasi, kami tidak mungkin memblokir situsnya. UUD 1945 Pasal 28 F kan menjamin kebebasan orang untuk mencari informasi. Kami menghormati hal itu,” terangnya saat dihubungi KompasTekno melalui sambungan telepon, Rabu (8/6/2016).

Kalau soal pornografi, ada Undang-undang No 44 tahun 2008 yang menaungi. Tapi yang kami blokir itu kontennya, bukan situs Google atau YouTube-nya,” pungkasnya.

Google atau YouTube merupakan alat untuk mencari informasi, yang bisa menghasilkan hal positif juga negatif. Tindakan yang bisa dilakukan adalah meminimalkan konten negatif di dalam alat pencari tersebut, bukan memblokir aksesnya.

Selain itu, Kemenkominfo kini tengah menggodok Rancangan Peraturan Menteri (RPM) tentang Penyediaan Layanan Aplikasi dan/atau Konten Melalui Internet atau disebut juga sebagai (RPM) OTT.

Salah satu bagian dari peraturan tersebut, dalam naskah yang belum dibakukan, menyebut bahwa penyedia layanan mesti memastikan bersih dari konten pornografi serta kekerasan. Saat peraturan yang sedang digodok itu rampung, mau tidak mau, semua layanan mesti membersihkan diri dari konten negatif tersebut.

Sebelumnya, ICMI mengeluarkan rekomendasi agar pemerintah memblokir akses Google dan YouTube. Alasannya, kedua situs itu menjadi pintu akses konten pornografi dan kekerasan.

Mereka juga menyebutkan bahwa hampir semua pelaku pornografi serta kekerasan seksual mengaku mendapat rangsangan dan inspirasi dari tayangan porno yang bersumber di Google serta YouTube.

Pertimbangan lainnya adalah soal pajak. Google disebut telah mendapat banyak keuntungan dari Indonesia, namun tidak membayar pajak sepeser pun.

ICMI pasti kecewa, kasihan-kasihan.
Untuk masalah pemblokiran harus mengundang orang diseluruh indonesia, saya yakin 99% orang tidak akan setuju akan permintaan ICMI

Komentar

Artikel Populer

Google Indonesia Hanya Bicara Sedikit Tentang Tuntutan ICMI

Hai Sahabat WartaCrew. Akhir-akhir ini Ormas Bikin keributan, padahal kan ini bulan puasa ramadhan yang di agungkan oleh allah swt dan rasulullah s.a.w. Ini dia Jawaban Google Indonesia Terkait Tuntutan ICMI . Eksistensi Google dan YouTube di Tanah Air kembali disorot. Kali ini, Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI ) meminta pemerintah memblokir dua layanan satu ibu tersebut. Alasan utamanya, Google dan YouTube dianggap bertanggung jawab atas penyebaran konten berbau pornografi dan rangsangan seksual. Menanggapi tudingan itu, Head of Communication Google Indonesia Jason Tedjasukmana irit bicara. Pada KompasTekno , Rabu (8/6/2016), ia hanya membagi sebuah tautan via pesan singkat, tanpa ada basa-basi. Tautan tersebut membawa KompasTekno ke laman support resmi Google . Di sana tercantum tips dan trik agar orang tua bisa mengontrol tayangan YouTube yang ditonton sang anak. Intinya, laman tersebut mengindikasikan bahwa YouTube tak mendukung konten-konten bersifat negatif. Y...